teman nge-teh

Kamis, 29 Maret 2012

Yuk belajar menabung!

Anadaikan hidup seideal seperti kita pikirkan, maka segalanya akan berjalan dengan lancar dan mulus. Akan tetapi hidup tidak selamanya berjalan seperti yang kita inginkan saja, banyak masalah-masalah di dunia ini yang tidak sesuai dengan keinginan kita dan kadang-kadang bahkan menjadi urusan kita. Sebenarnya bukan masalah besar seandainya kita harus mengecewakan orang lain yang tidak dapat kita bantu. Masalahnya adalah apakah kita sendiri siap menerima reaksi orang tersebut karena penolakan kita? Karena itu, untuk menghadapi kemungkinan terburuk, diperlukan persiapan lahir dan batin. Persiapan lahir yang ingin saya berikan adalah dengan cara menabung.

Bagaimana caranya menabung jika gaji selalu habis untuk keperluan sehari-hari? Jika kita menuruti semua keinginan dan keperluan belanja yang tidak pernah ada habisnya, tentu saja sulit bagi kita untuk menyisakan sedikit uang kita untuk ditabung. Ada saja pengeluaran mendadak “siluman” yang terkadang muncul tanpa kita harapkan, seperti: memberikan bantuan kepada tetangga atau keluarga yang sakit atau meninggal, terkadang membelikan hadiah untuk teman yang mengundang hajatan, bahkan tiba-tiba diminta bantuan untuk keluarga yang kesusahan. Semua itu menjadi pengeluaran diluar anggaran yang sudah kita tetapkan setiap bulan. Bagaimana kita bisa menyisihkan uang kita untuk ditabung jika interupsi diluar sana tidak kunjung berhenti padahal kita sudah mengencangkan anggaran buat diri sendiri dengan menahan godaan diluar sana untuk bersenang-senang. Nah, mari kita mencoba untuk mengaturnya dengan bijaksana.

Setiap bulan kita semua pasti mempunyai pengeluaran rutin bulanan seperti: tagihan telepon, listrik, air, iuran RT, uang sekolah, bahkan cicilan rumah atau kendaraan dan lain sebagainya. Segera setelah kita menerima gaji sisihkan untuk semua pengeluaran rutin. Kemudian sisihkan dulu untuk dana tabungan (jumlahnya tentukan sendiri karena sekecil apapun jumlah tersebut, jika kita rutin menyimpannya tanpa mengorek-ngorek lagi lama kelamaan jumlah tersebut akan semakin bertambah). Selanjutnya dari sisa gaji tersebut, atur untuk keperluan belanja sesuaikan dengan jumlah yang ada dan tetap sisihkan untuk dana tidak terduga karena walau bagaimanapun kita adalah mahkluk sosial. Sesuaikan cara belanja kita dengan dana tersebut, jangan dibalik, artinya jika kita bisa berhemat dengan membeli sayuran atau ikan di tukang sayur mengapa kita harus membelinya di supermarket? Kita bisa meluangkan sedikit waktu kita dengan memasak sendiri daripada membeli makanan jadi, memang diperlukan sedikit kerepotan tetapi kita akan terkejut betapa sebetulnya kita mempunyai kesempatan untuk mengurangi pengeluaran.

Lalu, apa yang harus kita lakukan dengan uang yang sudah kita simpan untuk ditabung? Banyak pilihan cara untuk berinvestasi. Bisa dengan cara tabungan tradisional, deposito, dana pensiun, saham, asuransi dan sebagainya. Akan tetapi jangan lupa, parameter kita dalam memilih atau membeli sesuatu adalah sesuaikan dengan kebutuhan atau tujuan, harga, keamanan dan tentu saja kenyamanan. Jika memiliki dana yang berlebih, pilihlah cara investasi yang berbeda-beda. Ibarat membeli telur…jika kita menaruh dalam satu keranjang dan keranjangnya jatuh maka pecahlah semua telur-telur tersebut. Akan tetapi jika kita menyimpannya didalam keranjang yang berbeda-beda, maka masih akan ada telur-telur yang utuh.

Semoga bermanfaat….salam Ida Wara Hendrastuty

(jumat 10:44 wib, menjelang DPR memutuskan kebijakan subsidi bbm).